Apa itu Xenia...?

Hahaha jangan kira kelas kita pabrik mobil, bengkel mobil atau dealer mobil...Gubrakss..Xenia itu

X-empire of new incredible exact one, yang merupakan kumpulan anak-anak terpilih yang telah terjaring, memiliki bakat-bakat yang unik, dan bisa diperhitungkan. Perkumpulan anak-anak yang saben hari ngitung-ngitung angka, ngapalin rumus-rumus yang sebenernya kita ndiri juga nggak mudeng ??? Dengan di Kepalai Pak Presiden Xenia kita Angling Harindana dan Wakil Presiden Pak Akhmad Junaedi,  dibantu beberapa menteri-menteri penting  yang siap memajukan dunia Xenia... Rakyat Xenia sangatlah beragam, ada dari suku angka, suku alim, suku fashion, dan suku-suku lain yang bikin Kerajaan kita ini maju dan makmurrr...

Menteri-menteri Xenia :

Menteri Sekretaris Negara : Desy & Adimas

Menteri Keuangan : Okta “Ciput”, Atika, Dini

Menteri olahraga : Mila “milo” nd toyib

Menteri lingkungan hidup : ricky nd mumut

Menteri Komunikasi : Ais

Menteri Keamanan : Budi nd Didin

Menteri Agama : Wulan nd Yoga

Menteri PU : Dinan nd Uhti

Dan mentri-mentri lain yang “males” kami sebutkan satu per satu.

                Disamping itu, Xenia juga salah satu negara dengan masyarakat yang unik-unik, tidak terduga dan tak pernah terpikirkan akan ada di dunia. Misalnya, presiden kita sendiri, merupakan orang yang terlihat dingin ( maaf ya ). Sehari-hari orang yang dipercaya juga sebagai ahli kimia ini selalu tampak tenang dan dengan yang agak dingin pula ia berbicara dengan rakyatnya. Selanjutnya dari mayarakatnya sendiri, dari yang penulis amati, walaupun tidak ada perang atau pertikaian yang berarti, masyarakatnya punya kelompok masing-masing. Ada kelompok otak, otot, alay, dan undefinition. Kelompok-kelompok ini kalau diamati, sewaktu istirahat hampir selalu berkumpul bersama. Ya makan, minum, ngobrol, nggarap PR, ke kantin, kadang ke toilet aja bareng. Tapi dari yang penulis amati juga nih, dikelas-kelas lain juga ada yang seperti ini. Ada apa sebenarnya dengan budaya ini, apakah sudah jadi trend?

                Lanjut ke keadaan kelas setiap hari ( kecuali minggu saat hari-hari biasa). Dengan Mr. Ibrahim sebagai walinya, kelas kami jadi dua kali mengalami “kewalian” oleh guru matematika. Sebelumnya Pak Marno lah yang mengampu kami selama kelas XI. Selama pelajaran, seperti yang lainnya, tidak jauh berbeda dengan kondisi pada umumnya kelas kami juga selalu berusaha untuk tidak memandang hal lain selain papan tulis dan wajah gurunya, tapi apa daya wajah dan layar hp kami kadang lebih menarik dari pada papan tulis.